Rabu, 16 Februari 2011

MACAM-MACAM DOSA

Dosa Besar.
yaitu dosa yang disertai
ancaman hukuman di dunia,
atau ancaman hukuman di
akhirat.
Abu Tholib Al-Makki berkata:
Dosa besar itu ada 17 macam,
yaitu :
4 macam di hati, yaitu:
1. Syirik.
2. Terus menerus berbuat
maksiat.
3. Putus asa.
4. Merasa aman dari siksa Allah.
4 macam pada lisan, yaitu:
1. Kesaksian palsu.
2. Menuduh berbuat zina pada
wanita baik-baik.
3. Sumpah palsu.
4. mengamalkan sihir.
3 macam di perut. yaitu :
1. Minum Khamer.
2. memakan harta anak yatim.
3. memakan riba.
2 macam di kemaluan. yaitu :
1. zina.
2. Homo seksual.
2 macam di tangan. yaitu :
1. membunuh.
2. mencuri.
1 di kaki, yaitu :
lari dalam peperangan
1 di seluruh badan, yaitu :
durhaka terhadap orang tua.
2. Dosa kecil.
Yaitu dosa-dosa yang tidak
tersebut diatas
3. Dosa kecil yang menjadi besar
3.1. Yaitu dosa kecil yang
dilakukan terus menerus.
Rasulullah bersabda: tidak ada
dosa kecil apabila dilakukan
dengan terus menerus dan tidak
ada dosa besar apabila disertai
dengan istighfar. Allah juga
berfirman:
“Dan (juga) orang-
orang yang apabila
mengerjakan perbuatan keji
atau menganiaya diri sendiri,
mereka ingat akan Allah, lalu
memohon ampun terhadap
dosa-dosa mereka dan siapa lagi
yang dapat mengampuni dosa
selain daripada Allah? Dan
mereka tidak meneruskan
perbuatan kejinya itu, sedang
mereka mengetahui.
” (QS. Ali
Imran [3]: 135)
3.2. Menganggap remeh akan
dosa.
Rasulullah bersabda:

Sesungguhnya seorang
mu’min dalam melihat
dosanya, bagaikan seorang yang
berada di puncak gunung, yang
selalu khawatir tergelincir jatuh.
Adapun orang fasik dalam
melihat dosanya, bagaikan
seseorang yang dihinggapi lalat
dihidungnya, maka dia usir
begitu saja.
” (HR. Bukhori
Muslim)
3.3. Bergembira dengan
dosanya.
Allah berfirman:
“Dan apabila
dikatakan kepadanya:

Bertakwalah kepada Allah”,
bangkitlah kesombongannya
yang menyebabkannya berbuat
dosa. Maka cukuplah
(balasannya) neraka Jahannam.
Dan sungguh neraka Jahannam
itu tempat tinggal yang
seburuk-buruknya.” (QS. Al
Baqarah [2]: 206)
3.4. Merasa aman dari makar
Allah.
Allah berfirman:
“Apakah tiada
kamu perhatikan orang-orang
yang telah dilarang
mengadakan pembicaraan
rahasia, kemudian mereka
kembali (mengerjakan) larangan
itu dan mereka mengadakan
pembicaraan rahasia untuk
berbuat dosa, permusuhan dan
durhaka kepada Rasul. Dan
apabila mereka datang
kepadamu, mereka
mengucapkan salam kepadamu
dengan memberi salam yang
bukan sebagai yang ditentukan
Allah untukmu. Dan mereka
mengatakan pada diri mereka
sendiri:
“Mengapa Allah tiada
menyiksa kita disebabkan apa
yang kita katakan itu
?”
Cukuplah bagi mereka neraka
Jahannam yang akan mereka
masuki. Dan neraka itu adalah
seburuk-buruk tempat
kembali.
” (QS. Al Mujadilah
[58]: 7)
3.5. Terang-terangan dalam
berbuat maksiat.
Rasulullah bersabda:
“Semua
ummatku akan diampunkan
dosanya kecuali orang yang
mujaharah (terang-terangan
dalam berbuat dosa) dan yang
termasuk mujaharah adalah:
Seorang yang melakukan
perbuatan dosa di malam hari,
kemudian hingga pagi hari Allah
telah menutupi dosa tersebut,
kemudian dia berkata: wahai
fulan semalam saya berbuat ini
dan berbuat itu. Padahal Allah
telah menutupi dosa tersebut
semalaman, tapi di pagi hari dia
buka tutup Allah
tersebut.
” (HR. Bukhori
Muslim)
3.6. Yang melakukan perbuatan
dosa itu adalah seorang yang
menjadi teladan.
Rasulullah bersabda:

Barangsiapa yang memberi
contoh di dalam Islam dengan
contoh yang jelek, dia akan
mendapat dosanya dan dosa
orang yang mengikutinya
setelah dia tanpa dikurangi dosa
tersebut sedikitpun.
” (HR.
Muslim)
Jalan Menuju Taubat
1. Mengetahui hakikat taubat.
Hakikat taubat adalah: Menyesal,
meninggalkan kemaksiatan
tersebut dan berazam untuk
tidak mengulanginya lagi. Sahal
bin Abdillah berkata:
“Tanda-
tanda orang yang bertaubat
adalah: Dosanya telah
menyibukkan dia dari makan
dan minum-nya. Seperti kisah
tiga sahabat yang tertinggal
perang
”.
2. Merasakan akibat dosa yang
dilakukan.
Ulama salaf berkata:
“Sungguh
ketika saya maksiat pada Allah,
saya bisa melihat akibat dari
maksiat saya itu pada kuda dan
istri saya.

3. Menghindar dari lingkungan
yang jelek.
Seperti dalam kisah seorang
yang membunuh 100 orang.
Gurunya berkata:
“Pergilah ke
negeri sana … sesungguhnya
disana ada orang-orang yang
menyembah Allah dengan baik,
maka sembahlah Allah disana
bersama mereka dan janganlah
kamu kembali ke negerimu,
karena negerimu adalah negeri
yang jelek.”
4. Membaca Al-Qur’an dan
mentadabburinya.
5. Berdo’a.
Allah berfirman mengkisahkan
Nabi Ibrahim:
“Ya Tuhan kami,
jadikanlah kami berdua orang
yang tunduk patuh kepada
Engkau dan (jadikanlah) di
antara anak cucu kami umat
yang tunduk patuh kepada
Engkau dan tunjukkanlah
kepada kami cara-cara dan
tempat-tempat ibadat haji kami,
dan terimalah taubat kami.
Sesungguhnya Engkaulah Yang
Maha Penerima taubat lagi Maha
Penyayang.
” Al Maraghi
berkata: “Yang dimaksud
”terimalah taubat kami”
adalah: Bantulah kami untuk
bertaubat agar kami bisa
bertaubat dan kembali kepada-
Mu.

6. Mengetahui keagungan Allah
yang Maha Pencipta.
Para ulama salaf berkata:

Janganlah engkau melihat
akan kecilnya maksiat, tapi
lihatlah keagungan yang engkau
durhakai.

7. Mengingat mati dan
kejadiannya yang tiba-tiba.
8. Mempelajari ayat-ayat dan
hadis-hadis yang menakuti
orang-orang yang berdosa.
9. Membaca sejarah orang-
orang yang bertaubat.

Tidak ada komentar: